Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara di depan banyak orang. Pidato dilakukan dengan menggunakan bahasa yang baik dan dapat diterima oleh pendengar. Umumnya, orang yang melakukan pidato akan menyampaikan gagasannya kepada orang lain atau pendengar.
Isi pembicaraan di dalam pidato akan menjelaskan mengenai ide dan petunjuk. Tak jarang juga orang yang melakukan pidato akan memberikan nasihat-nasihat kepada para pendengarnya. Hal itu tergantung pada konteks atau kondisi pidato tersebut.
Umumnya, pidato akan dilakukan oleh orang yang dianggap penting. Dalam artian, orang tersebut dibutuhkan untuk menyampaikan sebuah pernyataan atau pandangan. Hal-hal yang disampaikan tersebut berisi informasi dengan cara berorasi.
Selamat pagi,
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera buat kita semua.
Hadirin yang saya hormati, pada kesempatan berbahagia ini saya akan membawakan pidato tentang pemuda sebagai generasi kunci masa depan Indonesia.
Tahukah saudara-saudara, mau tidak mau kita sebagai pemuda generasi sekarang adalah pelopor kesuksesan NKRI. Sama seperti para pemuda dan pemudi pada zaman pra-kemerdekaan. Mereka adalah generasi penentu Indonesia pada zamannya.
Kenapa bisa saya berkata demikian? Ini dibuktikan dari perjuangan mereka untuk menciptakan Sumpah Pemuda. Mereka berjanji bahwa kita bertanah air satu, bertumpah darah satu, dan berbahasa satu, Indonesia. Selanjutnya janji mereka diperjuangkan lagi dengan cara mendesak para pemimpin negara untuk memproklamasikan kemerdekaan.
Bahkan mereka menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok hanya untuk mendesak mereka.
Tanpa aksi pemuda-pemudi tersebut, para golongan tua hanya menunggu janji kemerdekaan dari Jepang, yang mungkin belum diketahui pasti apakah akan diberikan atau tidak.
Lalu beberapa puluh tahun berikutnya, para pemuda era 90-an melancarkan aksinya melawan pemerintahan otoriter Soeharto. Era reformasi dan negara demokrasi lahir berkat para pemuda.
Dari dua contoh itu, bisa dibayangkan betapa kuatnya pengaruh pemuda bagi bangsa. Kita tidak bisa diam, asyik dengan gawai kita, dan malas-malasan untuk berkegiatan. Kitalah yang menentukan nantinya Indonesia akan seperti apa. Kitalah masa depan Indonesia.
Sekian pidato yang saya berikan, kurang lebihnya mohon dimaafkan, terima kasih.