Search Suggest

Resensi : Pengertian, Tujuan, Unsur, Langkah Pembuatan, Hal Penting & Contohnya

Contohsuratku.net - Sebagai salah satu materi pelajaran pada Pelajaran Bahasa Indonesia yang tidak bisa diabaikan adalah tentang Resensi buku. dan untuk membuat sebuah resensi buku silahkan ikuti penjelasan kami tentang Resensi sebagai berikut :

Pengertian Umum Resensi

Resensi adalah sebagai karangan yang berisi ulasan terhadap karya, baik berupa buku, film, atau album. Resensi biasa didefinisikan untuk memperdalam dari pengertian resensi, 
Resensi  Pengertian, Tujuan, Unsur, Langkah Pembuatan, Hal Penting & Contohnya
Resensi  Pengertian, Tujuan, Unsur, Langkah Pembuatan, Hal Penting & Contohnya

Pengertian Resensi Menurut Ahli

Rensensi menurut para ahli adalah suatu karangan yang berisi penilaian terhadap buku atau karya seni. Resensi ditulis untuk memperkenalkan buku atau karya seni itu kepada masyarakat pembaca dan membantu mereka dalam memahami atau bahkan memilihnya . 

Tujuan Resensi

  1. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah buku atau hasil karya lainnya secara ringkas.
  2. Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan.
  3. Menguji kualitas buku dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama atau penulis lainnya.
  4. Memberi masukan kepada penulis buku berupa kritik dan saran terhadap cara penulisan, isi, dan substansi buku

Unsur-Unsur Resensi 

Unsur-Unsur resensi terdiri atas identitas buku, ikhtisar buku, Kepengarangan, Keunggulan dan Kelemahan. Untuk mengetahui penjelasan dari unsur-unsur resensi mari kita lihat pembahsannya seperti dibawah ini :
  1. Identitas Buku, Identitas buku meliputi judul, nama pengarang, nama penerbit dan alamatnyam nomor edisi, dan ketebalannya. Identitas buku dapat juga meliputi ukuran buku, warna dan ilustrasi jilid. Akan tetapi, dalam kepentingannya dengan penulisan resensi hal itu jarang sekali dimunculkan.
  2. Ikhtisar Buku, Ikhtisar buku disusun berdasarkan pokok-pokok isi buku. Akan tetapi, karena buku yang akan anda resensi itu berua novel maka cara menentukan pokok-pokok tidak sama dengan buku nonfiksi. pokok-pokok isi novel dapat ditentukan berdasarkan keadaan ataupun peristiwa-peristiwa penting.
  3. Kepengarangan, Sosok pengarang sering diceritakan dalam resensi novel. Hal itu terutama berkaitan dengan latar belakang, keahlian, sikap-sikap, dan karya-karyanya. Bagian-bagian tersebut diceritakan secara ringkas dan umumnya tidak melebihi satu paragraf. Sosok pengarang umumnya dicantumkan di halaman pertama atau dibagian belakang novel itu. Dari sanalah anda dapat berbicara tentang unsur kepengarangan. Untuk pengarang yang sudah terkenal, anda dapat membacanya dari sumber-sumber lain. Dari internet pun anda bisa memperoleh informasi lebih lengkap lagi.
  4. Keunggulan dan Kelemahan, Keunggulan dan kelemahan dalam resensi dapat berkaitan dengan unsur-unsur novel. Terhadap unsur-unsur itu, anda memberikan penilaian, baik itu berdasarkan kesedarhanaan, kejelasan kekhasan, pengusaan masalah, dan aspek-aspek lainnya yang ditentukan sendiri.
  5. Penutup resensi buku, Pada bagian penutup biasanya berisi alasan kenapa buku tersebut ditulis dan kepada siapa buku tersebut ditujukan, serta kritik dan saran kepada penulis.


Langkah-langkah Membuat Resensi Buku

Setelah mengetahui unsur-unsur yang harus terkandung dalam sebuah resensi buku, sekarang kita mulai untuk membuatnya. Berikut langkah-langkah cara membuat resensi buku :
  1. Menentukan buku yang akan diresensi, Tentukan buku yang akan anda resensi baik itu roman, novel, biografi, atau yang lain. Selain itu seorang resentator menyebutkan juga buku termasuk buku fiksi atau nonfiksi.
  2. Mencatat anatomi buku, Dalam resensi juga tercantum identitas dari buku. Catatlah identitas buku yang akan kita resensi, seperti jenis buku, judul buku, nama pengarang, nama penerbit, tahun terbit, tahun cetak, jumlah halaman, jenis kertas, dimensi dan harga buku. Catat pula mengenai bentuk atau format dari buku itu. Apakah bentuknya, kertas, ilustrasi cover, jenis huruf yang dipakai, dan sebagainya.
  3. Membaca buku dengan teliti, Membaca dengan detail dan mencatat hal-hal penting. Sebelum membuat resensi, bacalah terlebih dahulu buku yang akan diresensi hingga tuntas lalu mencatat kutipan dan kata-kata penting, dan poin poin utama di dalamnya.
  4. Membuat Ikhtisar buku, Menulis kembali gagasan yang dianggap penting ke dalam karangan singkat yang mempunyai satu kesatuan yang padu
  5. Membuat isi resensi, Selanjutnya, Pada tahap ini kita memberikan komentar dan pandangan kita terhadap buku yang kita resensi. Berikut langkah-langkahnya :
    - Membuat informasi umum tentang buku yang diresensi
    - Menentukan judul resensi
    - Membuat ringkasan secara garis besar
    - Memberikan penilaian buku
    - Menonjolkan sisi lain dari buku yang diresensi
    - Mengulas manfaat buku tersebut bagi pembaca
    - Penilaian dari segi kelengkapan karya, EYD dan sistematika resensi
  6. Kesimpulan, Kemukakan apa yang diperolehnya dari buku yang diresensi dan imbauan kepada pembaca. Jangan lupa cantumkan nama kamu selaku peresensi.

Hal Penting dalam Menulis Resensi buku

Berikut Tips Menulis resensi buku :
  1. Cari dan tentukan buku baru nonfiksi yang akan kita resensi.
  2. Catatlah identitas buku yang akan kita resensi, seperti jenis buku, judul buku, nama pengarang, nama penerbit, tahun terbit, tahun cetak, jumlah halaman, jenis kertas dan harga buku.
  3. Catat dan pahami tujuan dan latar belakang penulisan buku, dengan cara membaca kata pengantar atau pendahuluan buku.
  4. Apa tema atau inti isi buku? Apa yang ingin disampaikan pengarang melalui bukunya? Pada bagian ini, kita dapat menyampaikannya menjadi ikhtisar buku.
  5. Buatlah daftar pokok-pokok isi buku secara keseluruhan.
  6. Tentukan kelebihan dan kekurangan isi buku, dengan memperhatikan hal-hal berikut :
    - Apakah ide-ide pokok yang diuraikan sesuai dengan tujuan penulisan buku?
    - Apakah pengungkapan ide-ide pokok dalam buku tersebut tersusun secara sistematik?
    - Apakah antara bagian satu dengan bagian lainnya tersusun secara harmonis?
    - Apakah bahasa yang digunakan penulis mudah dipahami? (pilihan kata, struktur kalimatnya,
      gaya bahasanya, dan lain-lain)
  7. Reproduksi hasil catatan kita dalam bentuk tulisan resensi dengan menggunakan bahasa kita sendiri secara runtut dan jelas, dengan memperhatikan penulisan tanda baca yang benar.
  8. Pada akhir resensi berilah saran dan kesimpulan, apakah buku yang kita resensi tersebut layak dibaca atau tidak

Contoh Resensi Buku


Berikut Kami Sajikan Beberapa Contoh Resensi Buku sebagai berikut :

Resensi Buku Koala Kumal

Judul                  :  Koala Kumal
Penulis               :  Raditya Dika
Tanggal Terbit    :  17 Januari 2015
Penerbit             :  GagasMedia
Tebal Halaman  :  250 hlm

Proses berubah menuju kedewasaan adalah hal yang lumrah bagi penulis. Perubahan itu bakal terasa kepada pembaca setia yang memang dari awal mengikuti karya sang penulis. Reaksinya pasti bermacam-macam, ada yang makin nge-fans pada sang penulis, tapi kebanyakan yang terjadi adalah kecewa berat dan malah mencaci maki pada penulis. Biasanya ini terjadi kepada penulis yang karya perdananya langsung meledak. Persis seperti yang terjadi di ranah musik. Mungkin anda sudah tahu bahwa yang saya maksud adalah Arctic Monkeys. Perubahan drastis yang dibuat mereka pada album AM malah membuat nama mereka semakin harum. Apakah Raditya Dika termasuk dalam kategori sukses instan pada karya perdana? Jelas. Kambing Jantan menggebrak dengan menawarkan sesuatu yang beda; komedi kasar yang merupakan adaptasi langsung dari blognya Raditya Dika. Tapi, apakah Koala Kumal-nya Raditya Dika bisa menjadi seperti AM-nya Arctic Monkeys?

Raditya Dika, yang akrab disapa Dika, akhirnya merilis buku ketujuhnya yang berjudul Koala Kumal. Ini merupakan hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh penggemarnya, karena sudah tiga tahun dia absen menulis buku. Di tiga tahun terakhir, dia disibukkan oleh proyek serial populer Malam Minggu Miko dan film dari adaptasi novel-novelnya, dimana dia berperan sebagai penulis skenario, pemain, sekaligus sutradara.

Kenapa diberi judul Koala Kumal? Di bab terakhir, Dika menjelaskan tentang patah hati. Tentang orang yang dulunya saling memberi rasa nyaman, namun saat bertemu lagi perasaan itu sudah berubah total. Persis seperti seekor koala yang bermigrasi dari hutan tempat tinggalnya, namun saat kembali koala itu kebingungan karena hutan yang pernah jadi rumahnya habis dibabat manusia. Karena itulah, buku ini diberi judul Koala Kumal. Mayoritas isinya bercerita tentang patah hati, tentang rasa yang pernah ada, dan tentang kenyamanan yang punah ditelan cinta yang baru.

Koala Kumal sedikit lebih tipis dibandingkan buku sebelumnya, Manusia Setengah Salmon. Selain kembali menggunakan judul binatang, kali ini pun Dika meneruskan konsep ‘Komedi Pakai Hati’ miliknya. Kedewasaan dan kematangan pun semakin terlihat disini. Struktur bahasa pun semakin rapi. Jelas saja, dengan usia yang sudah menginjak 30 tahun, Raditya Dika berangsur-angsur menghilangkan kata-kata kasar dan tidak baku seperti yang biasa ditemukan di buku-buku sebelumnya. Sebenarnya tidak penting membicarakan struktur bahasa dalam sebuah buku komedi. Namun, perbedaan itu semakin jelas. Sangat berbeda jauh dengan Kambing Jantan, buku pertama Dika yang sangat slengean dan hancur-hancuran, dalam segi bahasa.

Namun, apakah dengan patah hati sebagai tema utama dan kedewasaan membuat Koala Kumal tidak lucu lagi? Justru disitulah, kepiawaian Dika bekerja. Lucu tidak harus dengan komedi kasar. Komedi pakai hati pun bisa, begitulah prinsip Dika. Dan memang terbukti benar. Anda tidak perlu khawatir dengan sense of comedy-nya Raditya Dika bakal meluntur seiring dengan menuanya dia. Namun jangan harap komedi Koala Kumal bakal serusak dan sekasar Kambing Jantan dan Babi Ngesot. Ini serius.

Kesimpulannya, Koala Kumal sangat layak untuk dibeli dan dibaca. Banyak pelajaran dapat kita petik dari Koala Kumal, terutama bagi yang baru saja patah hati. Patah hati adalah proses menuju kedewasaan. Sering patah hati tidak berarti kita harus putus asa mengejar cinta. Cinta butuh perjuangan. Perjuangan itu adalah mempertahankan kenyamanan.  Sekian.

Resensi Buku Sepatu Dahlan

Judul                   :Sepatu Dahlan
Penulis                :Khrisna Pabichara
Penerbit              :Noura books ( PT Mizan Publika )
Ketebalan Buku :392 hlm
Panjang               :21 cm
Tahun Terbit      :Mei 2012

Dalam setiap buku , novel dan lainnya terdapat resensi yang berisi tentang keunggulan dan kelemahan suatu buku. Adapun resensi novel “Sepatu Dahlan” yaitu :

Karir Khrisna Pabichara sebagai penulis telah banyak melahirkan kumpulan cerita pendek, mengawini ibu: Senarai kisah yang menggetarkan (Kayla pustaka, 2010). Dan novel sepatu dahlan adalah buku ke-14 yang dianggitnya. Selain menulis Khrisna Pabichara juga bekerja sebagai penyunting lepas dan aktif dalam berbagai kegiatan literasi. Dia bisa disapa dan diajak berbincang berbagai hal, terutama pernak-pernik #bahasaindonesia, lewat akun twitter-nya: @1bichara.

Novel sepatu dahlan ini merupakan novel new release yang mendapat sambutan yang sangat baik dari masyarakat. Ddengan begitu novel sepatu dahlan ini menjadi novel best seller di gramedia seluruh Indonesia.

Alur cerita Sepatu Dahlan cukup sederhana. Dahlan Iskan< remaja kebon dalem . Sebuah kampong kecil dengan enam buah rumah atau sebut saja gubuk, yang letaknya saling berjauhan. Jika berjalan seratus atau dua ratus langkah ke arah timur, sungai kanal segera terlihat. Di sepanjang sungai itu banyak pepohonan yang besar-besar, seperti trembesi, angsana, jawi dan jati. Di sebelah barat dan selatan hanya ada tebu. Ya, lading-ladang tebu terhampar sejauh mata memandang. Ada juga beberapa petak sawah yang ditanami padi atau jagung, tetapi tak seberapa dibanding tebu-tebu yang tingginya kini sudah nyaris dua

setengah meter. Disanalah, di lading-ladang tebu itu, aku mengais rezeki. Dan dari sanalah kehidupan Dahlan Iskan berlangsung.

Cerita ini diawali dengan keadaan yang kritis karena ia terkena penyakit liver akut. Pada saat di bius beliau bermimpi akan masa lalunya. Dahlan Iskan merupakan anak kecil yang bersekolah di sekolah rakyat takeran bersama teman[teman dekatnya Arif, Imran, Komaryah, Maryati, kadir. Ketika duduk di sekolah rakyat Dahlan tidak pernah merasakn bagaimana rasanya menggunkan sepatu. Ia berangkat ke sekolah dengan tidak menggunakan alas apapun, padahal Dahlan harus berjalan berkilo-kilo meter untuk sampai ke sekolahnya. Tapi Dahlan tidak pernah mengeluh akan keadaan yang dialaminya.

Ketika ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinngi dahlan memohon kepada bapaknya untuk berekolah di sekolah yang di inginkannya, yaitu SMP 1 Magetan. Tapi karena tidak ada uang akhirnya dahlan melanjutkan ke tsanawiyah Takeran.

Dalam novel ini terdapat beberapa masalah yang ckup rumit untyuk di jalani seorang anak remaja. Dari mulai di tinggal pergi oleh ibunya, tidak dapat membeli makanan untuk makanan sehari-hari dan terpaksa mencuri tebu. Masalah-masalah it uterus datang menghampirinya.

Dahlan mempunyai mimpi untukmemiliki sepatu dan sepeda agar mempermudahnya untuk pergi kemana-mana. Impiannya itu dia dapatkan ketika satu per satu prestasi yang dapat ia dapatkan. Dia mendapat kesempatan untuk mengajar voli kepada anak-anak juragan kaya. Dan penghasilan darisana a gunakan untuk membeli sepatu dan sepeda. Sampai akhirnya ia tumbuh dewasa dan jatuh cinta kepada Aisha anak sorang mandor di kampungnya.

Pada segi lain, novel ini berhasil melontarkan sesuatu yang patut direnugnkan oleh pembacanya. Di samping itu, ceritanya cukup enak untuk dinikmati. Tanpa banyak tutur, Dahlan iskan berhasil melukiskan adegan demi adegan dengan gaya ceritanya yang lembut.

Setting ceitanya sendiri memang kehidupan di kampong maka tidak mengherankan apabila sering muncul  gurauan-gurauan dan humor versi anak-anak kampung kebon dalem.

Novel “Sepatu Dahlan” ini telah dikerjakan dengan keterampilan teknik bercerita, dengan gaya bahasanya yang lembut, serta dengan perasaan halus seorang lelaki.

Pada akhirnya disebutkan bahwa apabila kita menjalani kemiskinan dengan benar, kita akan mendapatkan pelajaran yang sangat berharga.

Resensi Buku Perahu Kertas

Judul                         : Perahu Kertas
Pengarang                 : Dewi Lestari
Penerbit                     : Bentang Pustaka
Tahun                        : 2012
Cetakan                     : 18
Kategori                    : Remaja, Romantis
Jumlah halaman        : 444 halaman
Harga                         : Rp. 35.000,00

Dewi Lestari atau yang bernama Dee, lahir di Bandung, 20 Januari 1976. Kiprah Dee dalam dunia kepenulisan telah membawanya ke berbagai ajang sastra  bergengsi di dalam maupun luar negeri. Beberapa prestasi dan penghargaan yang baru-baru ini diperolehnya antara lain: Top 88 Most Influential Women in Indonesia (Globe Indonesia), The Most Outstanding Woman 2009(Kementrian Pemberdayaan Perempuan & Kantor Berita Antara). Nama Dee juga muncul sebagai peringkat pertama dalam polling nasional “Penulis Perempuan Paling Dikenal di Indonesia” tahun 2009. Perahu Kertas adalah karya Dee yang keenam sesudah Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh, Supernova: Akar, Supernova: Petir, Filosofi Kopi, dan Rectoverso. Kini, Dee dan keluarga mungilnya menetap di Jakarta.

Penulis terinspirasi dari beberapa hal yang pernah ia alami seperti komik Popcornkarya Yoko Shoji, lagu Swamp Ophelia karya Emily Saliers, dan film Reality Bites. Komik Popcorn karya Yoko Shoji menginspirasi penulis untuk membuat cerita yang memiliki spirit dan menyaksikan tokoh-tokohnya bertransformasi dari remaja ingusan sampai menjadi manusia dewasa. Lagu Swamp Ophelia menginspirasi penulis untuk membuat cerita dimana kedua tokoh utamanya berdiri di dua kutub yang berlawanan dan pada akhirnya harus bertemu di segala kemustahilan. Sedangkan dilm Reality Bites menginspirasi penulis untuk memberikan ilmu kepada pembaca untuk percaya pada impian mereka.

Cerita di mulai dari seorang anak laki-laki bernama Keenan yang baru lulus SMA di Amsterdam. Keenan memiliki cita-cita menjadi pelukis seperti mamanya dulu tapi ayahnya tidak memperbolehkan Keenan untuk menjadi pelukis. Ayah Keenan menginginkan Keenan untuk kuliah di Fakultas Ekonomi untuk menggantikan posisinya di perusahaan miliknya. Dengan sangat berat hati, Keenan mengikuti keinginan ayahnya.

Tokoh utama lainnya dalam novel ini adalah Kugy. Kugy adalah seorang gadis yang juga baru lulus SMA. Kugy memiliki mimpi untuk menjadi seorang pendogeng. Kugy dan Keenan dipertemukan oleh pasangan Eko dan Noni saat Kugy, Eko, dan Noni menjemput Keenan di stasiun yang akan berkuliah di Perguruan Tinggi yang sama dengan mereka. Sebelum Keenan dan Eko pergi ke kosan mereka, mereka berteduh sebentar di kosan Noni dan Kugy setelah kehujanan. Disanalah Kugy dan Keenan saling bercerita tentang kisah mereka masing-masing. Pada saat itu Kugy meminjamkan buku dongeng buatannya kepada Keenan. Setelah tiba di kosannya, Keenan membuat ilustrasi dari buku dongeng yang Kugy buat.

Semenjak itulah mereka berempat bersahabat. Hingga akhirnya datang seorang Wanda (sepupu Noni). Noni dan Eko berniat untuk menjodohkan Keenan dengan Wanda yang seorang kurator muda. Eko, Noni, Kugy, dan Wanda menemui Keenan saat Keenan berulang tahun. Saat itulah Wanda dan Keenan betemu. Wanda tertarik dengan lukisan-lukisan Keenan dan berniat untuk memamerkannya di Galeri Warsita, galeri lukisan milik ayah Wanda.Kugy merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya saat mendengar rencana Eko dan Noni dan pada saat itulah Kugy menyadari bahwa dirinya menyukai Keenan namun Kugy juga menyadari bahwa dirinya telah mempunyai seorang kekasih benama Joshua sehingga dirinya memutuskan untuk menyibukkan dirinya dengan menjadi pengajar di Sakola Alit. Disanalah Kugy menemukan murid-murid yang cerdas dan bersemangat. Kugy-pun membuatkan sebuah dongeng mengenai murid-muridnya sendiri dengan judul “Jendral Pilik dan Pasukan Alit”.

Suatu hari, Keenan betemu dengan Kugy dan memberitahu Kugy bahwa lukisannya akan dipamerkan di Galeri Warsita. Kugy merasa senang mendengar kabar itu namun ia juga sedih karena itu berarti hubungan Keenan dengan Wanda semakin dekat. Tapi, ternyata dugaan Kugy salah, hubungan Keenan dan Wanda akhirnya berakhir. Setelah itulah kehidupan Keenan mulai tak teratur. Keenan memutuskan pergi ke Bali untuk tinggal bersama pak Wayan, teman dari ibu Keenan. Keenan sangat yakin dengan keputusannya karena setelah memutuskan untuk berhenti kuliah dan terbelinya lukisan pertamanya. Dugaaan Keenan benar, di Bali ia sangat sukses. Lukisannya semakin dikenal dan disana ia bertemu dengan Luhde Laksmi yang dengan sabar menjadi temannya selama ia tinggal disana. Sementara Kugy melanjutkan kehidupannya dengan bekerja disebuah biro iklan sebagai copy writer dan pimpinannya adalah teman dari kakak Kugy bernama Remi. Remi merupakan pimpinan yang baik dan bijaksana. Ia memberikan kesempatan kepada siapapun untuk mendapatkan proyek dengan ide yang kreatif. Hingga akhirnya Kugy mendapatkan sebuah proyek besar dan hal itu membuat teman-teman kantornya iri kepadan Kugy.

Dengan cara tak terduga hubungan Kugy dengan Remi semakin dekat dan akhirnya mereka menjadi sepasang kekasih. Demikian pula dengan Keenan dan Luhde, mereka akhirnya bersama.  Suatu hari, ibu Keenan menjemputnya ke Bali karena ayah Keenan sedang sakit keras dan membutuhkan kehadiran Keenan. Semenjak itulah kehidupan Keenan berubah. Ia harus menggantikan posisi ayahnya di perusahaan. Keenan harus meninggalkan Luhde dan hobbinya. Hingga akhirnya Kugy dan Keenan dipertemukan kembali dalam acara pertunangan Noni dan Eko. Setelah iu, mereka berempat kembali berkumpul seperti dahulu. Tanpa saling mengetahui, sebenarnya Keenan mengenal Remi yang merupakan pembeli lukisan pertamanya. Bagaimanakah akhir dari cerita ini? Sebaiknya anda langsung membeli novelnya.

Kelebihan pada novel ini adalah penulis menggunakan bahsa yang mudah dimengerti dan banyak pelajaran hidup yang dapat diambil dari kisah hidup tokoh terutama tentang mimpi. Kekurangan pada novel ini adalah penulis terlalu banyak memunculkan konflik sehingga pembaca seolah menemukan titik jenuh dan dapat menebak akhir cerita. Pada akhir ceritanya-pun juga tidak dijelaskan apa yang terjadi pada kedua tokoh utamanya.
Kelemahan pada novel ini adalah penulis memberikan banyak konflik yang sedikit membingungkan. Keunggulan Bahasa yang digunakan oleh penulis mudah di pahami. Penggambaran tokoh dapat secara rinci di gambarkan. Ukuran tulisan yang digunakan juga cocok untuk pembaca.

Keunikan pada novel ini adalah pada kepribadian dari kedua tokoh utama sangat unik dan menarik. Simpulan: Penulis dapat memberikan pelajaran hidup bagi pembaca. Penulis juga dapat menceritakan dengan rinci kepribadian setiap tokoh.

Posting Komentar