Contohsuratku.net - Pancasila mengandung makna yang amat penting bagi sejarahperjalanan Bangsa Indonesia. Karena itulah Pancasila dijadikan sebagai dasar negara ini. Artinya segala tindak tanduk dari orang-orang yang termaktub sebagai warga negara dari republik yang bernama Indonesia, haruslah didasarkan pada nilai-nilai dan semangat Pancasila. Apakah dia sebagaiseorang politisi, birokrat, aktivis, buruh, mahasiswa dan lain sebagainya. Akan tetapi banyak kenyataan yang bisa membuktikan bahwa nilai-nilai dan semangat Pancasila sudah kurang membumi.
Akan tetapi, beberapa waktu yang lalu khususnya ketika menjelang Pilkada di beberapa daerah, keberagaman itu “terkoyak-koyak” oleh karena kepentingan politik sesaat. Keberbedaan,baik dari segi suku, agama, warna kulit bukan untukdieksploitasi untuk kepentingan sesaat, apalagi yang sifatnya individual. Tetapi lebih dijadikan sebagai potensi untuk memperkaya khasanah demokrasi. Kemudian, bagaimana eksistensi budaya nasional yang bertumpu pada nilai-nilai budaya yang masih hidup dan dihayati oleh masyarakat dikembangkandan dimanifestasikan dalam praxis kehidupan di masyarakat.
Belakangan ini, terjadi perdebatan tentang penempatan Pancasilasebagai satu-satunya asas dalam pendirian partai. Sebetulnya, jika kita pahamakan makna dan nilai-nilai kesaktian Pancasila, maka perdebatan itu tidak perlu lagi terjadi. Kita tidak lagi kembali ke belakang. Maka yang seharusnyadiperdebatkan dengan cerdas dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) paket politik, khususnya RUU Partai Politik (Parpol), adalah bagaimana menata agar parpol lebih aspiratif terhadap keberadaan rakyat sertaperanannya dalam konsolidasi demokrasi kita.
Pancasila dan UUD 1945 sudah final dan tidak boleh lagi diganggu gugat sebagai landasan dan falsafah yang mengatur dan mengikat kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila pun terbukti sangat ampuh sebagai pedoman kehidupan bersama, termasuk kehidupan dalam berpolitik. Tidak ada yang lain. Ideologi Pancasila dan UUD 1945 tidak perlu lagi diperdebatkan lagi. Itu sudah menjadi kesepakatan masyarakat Indonesia ketika negara in ididirikan. Bahkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila tersebut adalah hasil dari penggalian karakter dan budaya masyarakat Indonesia. Kemudian, kita patut bertanya, apa gerangan yang terjadi dengan perubahan politik kita sehingga Pancasila tidak layak lagi dijadikan sebagai asas dari seluruh perikehidupan berbangsa dan bernegara, termasukkehidupan berpolitik? Adakah sesuatu yang berubah dengan sejarah kita? Sejarah kesaktian Pancasila adalah sejarah yang sangat berharga.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila setiap tanggal 1 Oktober, harus dijadikan sebagai kesempatan untuk merefleksikan tentang pemaknaan nilai-nilai dan kesaktian Pancasila itu sendiri. Hal ini penting khususnya bagi generasi muda bangsa ini. Generasi baru tidak akan memiliki rasa percaya diri dan kebanggaan atas bangsa ini tanpa mengenali sesungguhnya sejarahkehidupannya.
Di tengah terpaan pengaruh kekuatan global, kita seharusnyamenguatkan dan memperlengkapi diri agar tidak terjerembab dalam lika-liku zaman sekarang ini. Salah satunya adalah dengan menggali kembali nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila itu sendiri. Nilai-nilai itulah yang kemudian kita maknai sebagai energi untuk membangun kembali jati diri bangsa ini. Bangsa ini bisa berdiri tegak, hanya jika mau kembali menghidupkan dan sekaligus mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Pancasila adalah dasar negara. Pancasila adalah asal tunggal dan menjadi sumber dari segala sumber hukum yang mengatur masyarakat Indonesia, termasuk kehidupan berpolitik. Karena itu, partai politik sebagai salah satu infrastruktur politik dan segala sesuatu yang hadir dan lahir dinegara ini, harus tunduk dan taat pada Pancasila
Fakta sejarah yang hinga saat ini masih diperdebatkan mengenai peristiwa G 30 S PKI hendaknya tidak mengubah rasa memiliki kita terhadap pancasila yang sudah jelas-jelas berperan sebagai simbol pemersatu bangsa. Berbagai peristiwa yang pernah terjadi semenjak proklamasi 17 agustus 1945 hingga saat ini, yang pada akhirnya tidak menggoyahkan pancasila sebagai dasar negara merupakan hal yang disebut sebagai kesaktian pancasila.
Kesaktian disini bukan diartikan pancasila secara aktif mampu melakukan sesuatu, melainkan pandangan serta nilai-nilai yang terdapat dalam pancasila mampu ditranformasikan oleh komponen bangsa dalam berkehidupan kebangsaan dan bernegara.
Peristiwa lubang buaya, yang merupakan puncak dari keganasan G 30 S PKI telah memakan korban putra-putra terbaik bangsa, yakni Jend. TNI Anumerta Achmad Yani, Letjen. TNI Anumerta Suprapto, Letjen. TNI Anumerta S. Parman, Letjen. TNI Anumerta M.T. Haryono, Mayjen. TNI Anumerta D.I. Panjaitan, Mayjen. TNI Anumerta Sutoyo S, dan ditambah satu Perwira Pertama Kapten CZI TNI Anumerta Pierre Tendean. Kepada mereka dianugerahkan gelar Pahlawan Revolusi. Dilokasi tersebut juga di bangun sebuah tugu untuk menghormati pahlawa-pahlawan tersebut, Tugu tersebut dinamai Tugu Kesaktian Pancasila.
Meletusnya pemberontakan G 30 S PKI, sampai di bubarkan dan dilarangnya berkembang paham komunis di indonesia, terbitnya Supersemar, hingga tumbangnya pemerintahan Presiden Soekarno merupakan tonggak berdirinya pemerintahan baru yang di pimpin oleh presiden Soeharto yang disebut sebagai pemerintahan orde baru. Orde baru berhasil memerintah indonesia selama 32 tahun lamanya sebelum di gantikan oleh gerakan reformasi.
Peristiwa 1 Oktober 1965 tersebut kemudian telah melahirkan suatu orde dalam sejarah pasca kemerdekaan republik ini. Orde yang kemudian lebih dikenal dengan Orde Baru itu menetapkan tanggal 1 Oktober setiap tahunnya sebagai hari Kesaktian Pancasila sekaligus sebagai hari libur nasional. Penetapan itu didasari oleh peristiwa yang terjadi pada hari dan bulan itu, dimana telah terjadi suatu usaha perongrongan Pancasila, namun berhasil digagalkan. Belakangan setelah orde baru jatuh dan digantikan oleh orde yang disebut Orde Reformasi, peringatan hari Kesaktian Pancasila ini sepertinya mulai dilupakan. Terbukti tanggal 1 Oktober tersebut tidak lagi ditetapkan sebagai hari libur nasional sebagaimana sebelumnya.
Selama masa pemerintahan orde baru setiap tanggal 1 Oktober selalu di adakan upacara peringatan hari kesaktian pancasila, begitu juga pada masa pemerintahan berikutnya. Di masa Presiden Megawati Soekarnoputri kepala negara tidak menghadiri upacara yang dipusatkan di Lubang Buaya. Pada masa pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari bersejarah yang diarayakan setiap tanggal 1 Otober ini dimaknai secara lebih luas. Jika pada perayaan-perayaan sebelumnya Kesaktian Pancasila selalu dikaitkan dengan penumpasan Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G-30-S/PKI), maka kali ini "sejarah" Kesaktian Pancasila dimaknai sejak proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agsutus 1945. Demikian versi baru upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang berlangsung di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Selain pemaknaan yang baru atas sejarah, hal baru lainnya adalah upacara kembali dipimpin oleh presiden Republik Indonesia serta disertai dengan pembacaan naskah ikrar yang menyebutkan bahwa sejak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) diproklamasi pada 17 Agustus 1945 terjadi banyak rongrongan terhadap Pancasila dan NKRI baik yang datang dari dalam negeri maupun luar negeri. Namun, bangsa Indonesia mampu mempertahankan Pancasila dan NKRI.
Contoh Pidato tentang Hari Kesaktian Pancasila dan Momen Bersejarah 1 Oktober |
Hari Kesaktian Pancasila dan Momen Bersejarah
Salah satu bukti bahwasemangat dan nilai Pancasila tidak membumi di negeri ini adalah terlihat dari kebersamaan dan persaudaraan kita yang mulai melemah. Padahal dilihat dari sejarahnya bahwa bangsa ini dari awalnya adalah bangsa yang kaya akan keberagaman. Kaya akan perbedaan. Singkatnya, bangsa ini adalah bangsa yang pluralistik. Keberagaman menjadi jati diri kita sebagai sebuah bangsa. Karena itu, keberagaman tidak perlu dihilangkan. Dia hanya perlu dihargai, dihormati dan diperlakukan secara adil.Akan tetapi, beberapa waktu yang lalu khususnya ketika menjelang Pilkada di beberapa daerah, keberagaman itu “terkoyak-koyak” oleh karena kepentingan politik sesaat. Keberbedaan,baik dari segi suku, agama, warna kulit bukan untukdieksploitasi untuk kepentingan sesaat, apalagi yang sifatnya individual. Tetapi lebih dijadikan sebagai potensi untuk memperkaya khasanah demokrasi. Kemudian, bagaimana eksistensi budaya nasional yang bertumpu pada nilai-nilai budaya yang masih hidup dan dihayati oleh masyarakat dikembangkandan dimanifestasikan dalam praxis kehidupan di masyarakat.
Belakangan ini, terjadi perdebatan tentang penempatan Pancasilasebagai satu-satunya asas dalam pendirian partai. Sebetulnya, jika kita pahamakan makna dan nilai-nilai kesaktian Pancasila, maka perdebatan itu tidak perlu lagi terjadi. Kita tidak lagi kembali ke belakang. Maka yang seharusnyadiperdebatkan dengan cerdas dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) paket politik, khususnya RUU Partai Politik (Parpol), adalah bagaimana menata agar parpol lebih aspiratif terhadap keberadaan rakyat sertaperanannya dalam konsolidasi demokrasi kita.
Pancasila dan UUD 1945 sudah final dan tidak boleh lagi diganggu gugat sebagai landasan dan falsafah yang mengatur dan mengikat kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila pun terbukti sangat ampuh sebagai pedoman kehidupan bersama, termasuk kehidupan dalam berpolitik. Tidak ada yang lain. Ideologi Pancasila dan UUD 1945 tidak perlu lagi diperdebatkan lagi. Itu sudah menjadi kesepakatan masyarakat Indonesia ketika negara in ididirikan. Bahkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila tersebut adalah hasil dari penggalian karakter dan budaya masyarakat Indonesia. Kemudian, kita patut bertanya, apa gerangan yang terjadi dengan perubahan politik kita sehingga Pancasila tidak layak lagi dijadikan sebagai asas dari seluruh perikehidupan berbangsa dan bernegara, termasukkehidupan berpolitik? Adakah sesuatu yang berubah dengan sejarah kita? Sejarah kesaktian Pancasila adalah sejarah yang sangat berharga.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila setiap tanggal 1 Oktober, harus dijadikan sebagai kesempatan untuk merefleksikan tentang pemaknaan nilai-nilai dan kesaktian Pancasila itu sendiri. Hal ini penting khususnya bagi generasi muda bangsa ini. Generasi baru tidak akan memiliki rasa percaya diri dan kebanggaan atas bangsa ini tanpa mengenali sesungguhnya sejarahkehidupannya.
Di tengah terpaan pengaruh kekuatan global, kita seharusnyamenguatkan dan memperlengkapi diri agar tidak terjerembab dalam lika-liku zaman sekarang ini. Salah satunya adalah dengan menggali kembali nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila itu sendiri. Nilai-nilai itulah yang kemudian kita maknai sebagai energi untuk membangun kembali jati diri bangsa ini. Bangsa ini bisa berdiri tegak, hanya jika mau kembali menghidupkan dan sekaligus mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Pancasila adalah dasar negara. Pancasila adalah asal tunggal dan menjadi sumber dari segala sumber hukum yang mengatur masyarakat Indonesia, termasuk kehidupan berpolitik. Karena itu, partai politik sebagai salah satu infrastruktur politik dan segala sesuatu yang hadir dan lahir dinegara ini, harus tunduk dan taat pada Pancasila
Fakta sejarah yang hinga saat ini masih diperdebatkan mengenai peristiwa G 30 S PKI hendaknya tidak mengubah rasa memiliki kita terhadap pancasila yang sudah jelas-jelas berperan sebagai simbol pemersatu bangsa. Berbagai peristiwa yang pernah terjadi semenjak proklamasi 17 agustus 1945 hingga saat ini, yang pada akhirnya tidak menggoyahkan pancasila sebagai dasar negara merupakan hal yang disebut sebagai kesaktian pancasila.
Kesaktian disini bukan diartikan pancasila secara aktif mampu melakukan sesuatu, melainkan pandangan serta nilai-nilai yang terdapat dalam pancasila mampu ditranformasikan oleh komponen bangsa dalam berkehidupan kebangsaan dan bernegara.
Peristiwa lubang buaya, yang merupakan puncak dari keganasan G 30 S PKI telah memakan korban putra-putra terbaik bangsa, yakni Jend. TNI Anumerta Achmad Yani, Letjen. TNI Anumerta Suprapto, Letjen. TNI Anumerta S. Parman, Letjen. TNI Anumerta M.T. Haryono, Mayjen. TNI Anumerta D.I. Panjaitan, Mayjen. TNI Anumerta Sutoyo S, dan ditambah satu Perwira Pertama Kapten CZI TNI Anumerta Pierre Tendean. Kepada mereka dianugerahkan gelar Pahlawan Revolusi. Dilokasi tersebut juga di bangun sebuah tugu untuk menghormati pahlawa-pahlawan tersebut, Tugu tersebut dinamai Tugu Kesaktian Pancasila.
Meletusnya pemberontakan G 30 S PKI, sampai di bubarkan dan dilarangnya berkembang paham komunis di indonesia, terbitnya Supersemar, hingga tumbangnya pemerintahan Presiden Soekarno merupakan tonggak berdirinya pemerintahan baru yang di pimpin oleh presiden Soeharto yang disebut sebagai pemerintahan orde baru. Orde baru berhasil memerintah indonesia selama 32 tahun lamanya sebelum di gantikan oleh gerakan reformasi.
Peristiwa 1 Oktober 1965 tersebut kemudian telah melahirkan suatu orde dalam sejarah pasca kemerdekaan republik ini. Orde yang kemudian lebih dikenal dengan Orde Baru itu menetapkan tanggal 1 Oktober setiap tahunnya sebagai hari Kesaktian Pancasila sekaligus sebagai hari libur nasional. Penetapan itu didasari oleh peristiwa yang terjadi pada hari dan bulan itu, dimana telah terjadi suatu usaha perongrongan Pancasila, namun berhasil digagalkan. Belakangan setelah orde baru jatuh dan digantikan oleh orde yang disebut Orde Reformasi, peringatan hari Kesaktian Pancasila ini sepertinya mulai dilupakan. Terbukti tanggal 1 Oktober tersebut tidak lagi ditetapkan sebagai hari libur nasional sebagaimana sebelumnya.
Selama masa pemerintahan orde baru setiap tanggal 1 Oktober selalu di adakan upacara peringatan hari kesaktian pancasila, begitu juga pada masa pemerintahan berikutnya. Di masa Presiden Megawati Soekarnoputri kepala negara tidak menghadiri upacara yang dipusatkan di Lubang Buaya. Pada masa pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari bersejarah yang diarayakan setiap tanggal 1 Otober ini dimaknai secara lebih luas. Jika pada perayaan-perayaan sebelumnya Kesaktian Pancasila selalu dikaitkan dengan penumpasan Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G-30-S/PKI), maka kali ini "sejarah" Kesaktian Pancasila dimaknai sejak proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agsutus 1945. Demikian versi baru upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang berlangsung di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Selain pemaknaan yang baru atas sejarah, hal baru lainnya adalah upacara kembali dipimpin oleh presiden Republik Indonesia serta disertai dengan pembacaan naskah ikrar yang menyebutkan bahwa sejak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) diproklamasi pada 17 Agustus 1945 terjadi banyak rongrongan terhadap Pancasila dan NKRI baik yang datang dari dalam negeri maupun luar negeri. Namun, bangsa Indonesia mampu mempertahankan Pancasila dan NKRI.
Contoh Pidato tentang Hari Kesaktian Pancasila
Assalamu’alaikum Wr Wb.
Selamat Pagi wahai para Saudara-saudara ku yang saya hormati. Saudara-saudara sekalian sebangsa dan setanah air, marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kita banyak sekali nikmat, diantaranya dikmat kesehatan dan juga kesempatan untuk berkumpul ditempat yang kita citai ini untuk memperingati hari kesaktian pancasila.
Shalawat berangkaikan salam tidak bosan – bosanya kita hadiahkan kepada roh junjungan alam yakni nabi besar Muhammad SAW. Semoga dengan memperbanyak shalawat, kita akan mendapatkan safaatnya di yaumul akhir nanti.
Pada kesempatan kali ini saya akan membawakan pidato yang bertemakan "Terapkan Pancasila di dalam kehidupan sehari - hari kita" Pancasila ini sepertinya tidak bisa terlepas dari dalam negara kita ini, karena ideology bangsa Indonesia ialah Pancasila, meskipun pancasila ini hanya terdiri dari lima poin akan tetapi memiliki banyak makna yang terkandung di dalam lima butir pancasila tersebut.
Perumusan pancasila ini bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, dan bukan hanya di rumuskan secara sembarangan oleh para pahlawan - pahlawan terdahulu kita, akan tetapi setiap butirnya mempunyai makna yang dalam dan pastinya menyangkut semua tentang bangsa Indonesia sehingga lahirlah sebuah ideologi bangsa Indonesia yaitu yang kini kita sebut sebagai pancasila. Lima sila yang terdapat di dalam pancasila tersebut seharusnya bisa kita terapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena dengan mengingat bahwa pancasila adalah tujuan dari bangsa yang memiliki nilai luhur. Nah sekarang yang menjadi pertanyaan bagaimanakah caranya agar pancasila di negara kita ini bisa di terapkan dengan baik? Mungkin bisa coba dari ruang lingkup kita yang sederhana, seperti sekitar lingkungan rumah, dengan cara saling tolong menolong. Selain itu, yaitu dengan cara memecahkan sebuah masalah dengan cara bermusyawarah untuk mencapai suatu hasil mufakat, dan juga dengan menjaga kerukunan antar tetangga dan masih banyak hal-hal positif sederhana lainnya.
Lalu bagaimanakah dengan kita selaku seorang siswa di sekolah? Mungkin kita selaku siswa di sekolah, diantaranya adalah dengan cara mentaati peraturan sekolah, rajin belajar, disiplin, dan menghormati guru. Coba Bayangkan saja jika semua orang telah menerapkan nilai-nilai positif yang ada terkandung di dalam pancasila, yang mungkin bisa diwali dari lingkungan keluarga, sekolah, sampai negara. Maka saya yakin, bahwa Negara ini akan menjadi sebuah Negara yang tentram dan juga sejahtera. Sebenarnya selain yang sudah saya sebutkan diatas, masih sangat banyak lagi nilai positif yang dapat kita ambil dari butir – butir pancasila dan juga dari sejarah hari pancasila ini. Untuk ituMari kita coba menerapkan pancasila, Cintai bangsa Indonesia, budaya dan bahasa Indonesia, supaya Negara Indonesia kita ini dapat menjadi aman, tentram, damai, dan juga sejahtera.
Bailah berhubung waktu yang sudah mununjukkan pukul 11.00 maka saya akhiri pidato saya pada kesempatan kali ini, apa bila ada penyampaian saya yang kurang berkenan, saya mohon dimaafkan.
Saya akhiri Wassalamu’alaikum Wr Wb
Contoh Pidato Singkat tentang Hari Kesaktian Pancasila
Assalamu’alaikum Wr. Wb .
Bapak-bapak, Ibu-ibu para undangan dan hadirin yang kami hormati.
Dengan rahmat, taufik, hidayah dan inayah Allah yang maha kuasa pada hari ini kita bersama-sama bisa berkumpul di tempat ini untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila.
Telah sama-sama kita maklumi bahwa yang melatar belakangi adanya peringatan hari kesaktian Pancasila adalah peristiwa gerakan 30 September, tepatnya pada hari Kamis, tanggal 30 September 1965 PKI mulai melancarkan gerakan perebutan kekuasaan dengan nama gerakan 30 September atau kemudian dikenal dengan G/30 SP/PKI. Gerakan ini mulai melancarkan aksinya dini hari tanggal 1 Oktober 1965.
Enam orang perwira tinggi dan seorang perwira angkatan darat dibunuh dan atau diculik dari kediaman masing-masing. Mereka yang diculik kemudian di bunuh secara kejam oleh anggota-anggota pemuda rakyat, Gerwani dan lain-lain ormas PKI yang telah menunggu di lubang buaya, sebuah desa yang terletak di sebelah selatan Pangkalan Udara utama Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Bersama-sama dengan para korban lainnya yang telah dibunuh di kediaman mereka, jenazah dimasukkan ke dalam sebuah lubang sumur tua di desa tersebut.
Para hadirin yang kami hormati!
Selanjutnya pada tanggal 1 Oktober 1965 mayor Jendral Soeharto diangkat sebagai panglima pemulihan keamanan dan ketertiban serta dibentuknya komando operasi pemulihan keamanan dan ketertiban (kopkamtib).
Tugas pokok kopkamtib adalah pemulihan keamanan dan ketertiban dari akibat-akibat peristiwa gerakan 30 September serta menegakkan kembali kewibawaan pemerintah pada umumnya dengan jalan operasi fisik, militer, dan mental. Operasi-operasi penumpasan segera dilancarkan baik di Jakarta maupun di desa-desa. Dalam usaha penumpasan gerakan pemberontakan ini, dimana-mana ABRI mendapat bantuan dari rakyat dan bekerja sama dengan organisasi-organisasi masa yang setia kepada proklamasi 17 Agustus 1945. Pancasila dan undang-undang dasar 1945.
Gerakan 30 September yang dilancarkan oleh PKI dengan tujuan antara lain ingin mengganti ideologi komunis, telah membawa korban yang tak ternilai dan merupakan lembaran hitam dalam sejarah Republik Indonesia.
Para hadirin yang kami hormati!
Dalam kita memperingati hari Kesaktian Pancasila seperti sekarang ini, hendaklah kita memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kekuatan kepada bangsa Indonesia dan yang telah menyelamatkan seluruh rakyat Indonesia dari ajaran dan pengaruh komunis.
Kepada generasi muda khususnya, hendaknya saudara menyadari bahwa pada hari ini yang kita peringati sebagai hari Kesaktian Pancasila adalah merupakan tindakan yang sangat tepat. Sebab pada tanggal tersebut telah dibuktikan oleh sejarah bahwa untuk kesekian kalinya Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah hidup bangsa Indonesia telah lolos dari gempuran PKI yang ingin menggantikannya dengan faham komunis yang sama sekali tidak bisa diterima oleh bangsa Indonesia.
Hendaknya pengalaman sejarah ini menjadi pelajaran bagi kita, betapa ampuh dan sakitnya Pancasila dalam menghadapi berbagai tantangan dan ujian serta menghadapi para lawan-lawannya. Dengan kebesaran Allah Yang Maha Kuasa Pancasila masih tetap tegak sebagai dasar negara Republik Indonesia. Kini Pancasila tetap berada di tengah kita sebagai dasar negara dan falsafah bangsa. Tiada hanya untuk hari ini saja, tetapi seterusnya hingga akhir masa Pancasila akan tetap jaya dipersada Indonesia tercinta.
Di samping itu hendaknya kita perlu menghayati dan mengamalkan Pancasila secara konsekwen, sebagaimana Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR); No. II/MPR/1978 mengenai Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila atau dikenal dengan sebutan Eka Prasetya Pancakarsa.
Para hadirin yang kami hormati!
Marilah kita berdo’a memohon kehadirat Allah Yang Maha Kuasa agar negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila tetap kokoh dan santauasa, dan semoga kita dapat menjaga Pancasila agar kelestariannya sebagai falsafah bangsa dan dasar negara tetap terjamin.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan pada kesempatan yang baik, semoga bermanfaat bagi kita semua, dan kurang lebihnya kami mohon maaf.
Billahit taufiq wal hidayah
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Contoh Pidato Singkat Hari Kesaktian Pancasila Tugas Siswa
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Pertama-tama marilah kita senantiasa mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat dan hidayah-Nya kepada kita sehingga pada kesempatan kali ini kita bisa berkumpul bersama-sama dan mengikuti acara peringatan Hari Kesaktian Pancasila.
Hadirin yang saya hormati.
Dalam rangkat Hari Kesaktian Pancasila ini, marilah kita tingkatkan persatuan dan pemahaman kita terhadap faham komunis yang terus menyelinap di tengah-tengah masyarakat. Karena apabila kita tidak waspada dalam waktu yang relatif singkat akan terulang kembali kejadian-kejadian yang serupa pada masa lalu.
Hadirin yang saya hormati.
Disamping itu marilah melalui peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini kita tingkatkan rasa persatuan agar negara kita bertambah hari bertambah baik serta mendapat barakah dari Allah SWT.
Hadirin yang saya hormati.
Demikianlah pidato singkat yang bisa kami sampaikan, mudah-mudahan diiringi dengan hidayah dan ridha Allah, serta bermanfaat bagi kita sekalian. Amiin yaa Robbal Aalamin.
wassalamu'alaikum Wr. Wb
Demikian artikel tentang Contoh Pidato tentang Hari Kesaktian Pancasila dan Momen Bersejarah 1 Oktober yang sempat kami bagikan dan semoga apa yang kami bagikan ini dapat bermanfaat dan jangan lupa baca juga :